Berdasarkan visinya yang menolak semangat ambisius dan
pantang merunduk di depan dominasi asing, bangsa Iran
tidak akan pernah memulai perang. Akan tetapi, jika
pihak yang mencoba mengusik bangsa ini, maka bangsa
ini akan membalasnya dengan balasan yang sengit dan
menjerakan pelaku. Demikian Rahbar saat ditemui para
komandan dan pegawai angkatan udara Republik Islam
Iran Kamis 7 Februari 2002.
Dalam pertemuan menjelang tanggal 19 Bahman 1380
Hijriah Syamsiah (kalender nasional Iran), yaitu hari
peringatan sumpah setia angkatan udara Iran kepada
Imam Khomaini pada tahun 1978, Rahbar menyerukan
kepada segenap rakyat dan angkatan bersenjata Iran
agar bersatu, waspada, dan siaga penuh di depan
konspirasi dan agresi musuh. Saat menyinggung
kegusaran para pejabat AS terhadap kebencian bangsa
Iran kepada mereka, Rahbar menegaskan, "Bukan hanya
bangsa Iran yang membenci pemerintah AS, tetapi semua
masyarakat dan bangsa-bangsa dunia. Mereka semua
menganggap pemerintah AS sebagai regim yang arogan,
pengguna kekerasan, dan pendusta."
Rahbar menambahkan, "Bangsa Iran sangat membenci
negara yang suka campur tangan, ambisius, dan rajin
bicara soal HAM, kebebasan, demokrasi tetapi mendukung
regim Israel yang sepenuhnya anti HAM, serta tidak
mengindahkan HAM para tahanan Afganistan."
Lebih lanjut Rahbar menyinggung adanya slogan-slogan
manipulatif tentang pembelaan nilai-nilai HAM,
kebebasan, dan demokrasi yang dikumandangkan
negara-negara besar. "Tujuan utama negara-negara
ambisius dalam mengundangkan slogan-slogan ini ialah
mengembangkan dominasinya terhadap dunia dan memenuhi
interes ilegalnya di bawah bendera slogan-slogan
bohong. Namun logika seperti ini di dunia sekarang
sudah bangkrut dan tidak bisa diterima." Ungkap
Rahbar.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran ini menyebut
sejarah 40 silam dominasi AS terhadap berbagai negara
dunia serta dukungannya kepada regim-regim diktator,
korup, dan dependen semisal regim Syah Pahlevi adalah
indikasi jelas kebohongan slogan-slogan tentang HAM
dan demokrasi tersebut. Rahbar menandaskan, "Impian AS
agar rakyat Iran yang besar dan pemerintah Iran yang
berbasiskan kerakyatan akan menjadi seperti
negara-negara boneka yang siap menjalankan
politik-politiknya adalah harapan yang absurd dan
mustahil menjadi kenyataan."
Rahbar menyebut bangsa Iran sebagai pengibar bendera
Islam dan penyeru kemerdekaan di dunia. Spirit
resistensi dan pantang menyerah yang dimiliki rakyat
Iran di depan kekuatan-kekuatan besat sejak awal
revolusi Islam dipastikan Rahbar sebagai faktor
permusuhan kekuatan-kekuatan ambisius dunia terhadap
Iran.