Klik untuk balik ke Laman Tranung Kite UMNO
PEROMPAK
WANG
RAKYAT !


Taliban Peringatkan AS

KANDAHAR, Afghanistan (Waspada): Pemimpin spiritual Taliban mengeluarkan satu kata-kata keras yang memperingatkan Amerika Serikat agar 'pikir-pikir dulu sebelum menyerang Afghanistan.' Dalam satu wawancara yang disiarkan melalui Radio Kabul yang dikuasai Taliban Mullah Mohammad Omar memperingatkan, setiap serangan AS akan berakibat kegagalan, sama seperti nasib yang dialami Rusia dalam kampanye 10 tahunnya untuk menguasai negeri itu yang berakhir dengan kegagalan pada 1989.

"Jika anda menyeran kami, maka tidak akan beda antara anda dengan Rusia," kata Omar. "Kami adalah pecinta damai dan kami membenci terorisme. Pembunuhan yang dilakukan terhadap seseorang sama artinya sebagai pembunuhan terhadap seluruh ummat."

Presiden George W. Bush telah memerintahkan agar penguasa Taliban di Afghanistan menyerahkan semua teroris yang ada di negaranya, menutup semua kemp latihan dan membebaskan semua warga internasional yang dipenjarakan tanpa peradilan.

Tersangka utama serangan teroris ke AS 11 September lalu, Osama bin Laden, tinggal di Afghanistan sebagai 'tamu' Taliban.

"Tuntutan-tuntutan ini tidak terbuka untuk dirundingkan atau dibahas. Taliban harus bertindak dan tindakan itu harus segera. Mereka akan menyerahkan teroris atau mereka akan bernasib sama," kata Bush dalam pidato nasionalnya awal bulan ini.

AS mulai memobilisasi pasukannya di sekitar kawasan Afghanistan dalam beberapa hari menyusul serangan teroris di New York dan Washington.

'Pemerintahan boneka'

Sebelumnya Minggu pagi, Omar mengatakan bahwa Afghanistan tidak akan membela satu 'pemerintahan boneka' dan memperingatkan terhadap kemungkinan pengukuhan kembali mantan raja atau setiap bentuk pemerintahan untuk menggantikan rejim Taliban.

"Jika [raja] berusaha untuk kembali ke Afghanistan, dia telah memilih kehancurannya," kata Omar kepada para wartawan Minggu malam.

Para anggota Kongres AS bertemu Minggu di Roma dengan mantan Raja Afghan Mohammed Zahir Shah guna membahas apa bentuk pemerintahan yang akan dibentuk untuk menggantikan Taliban.

Mantan raja berusia 86 tahun itu mengatakan kepada delegasi Kongres AS bahwa dia akan kembali ke Afghanistan untuk memangku jabatan sebagai kepala pemerintahan sementara, jika diminta.

'Sabrerattling'

Setelah menyatakan penentangan Taliban terhadap usaha mengukuhkan kembali raja Zahir Shah, Omar mengatakan, meskipun AS mampu untuk menyingkirkannya, maka mereka tidak akan dapat mengikis Taliban.

"AS seharusnya membiarkan rakyat Afghan menentukan pilihannya sendiri," katanya. "Masa depan satu pemerintahan boneka dukungan AS boleh jadi dapat merebut sejumlah kota dan bandara, namun mereka tidak akan pernah merebut hati rakyat Afghanistan di daerah pedalaman.

Omar menambahkan bahwa dia yakin bahwa AS hanya 'gertak-sambal' dan dia tidak percaya akan ada serangan dalam waktu dekat ini terhadap Afghanistan.

Pemimpin Taliban itu juga memperingatkan AS agar berusaha mendapatkan dulu alasan yang dapat diterima di belakang serangan yang direncanakannya itu.

"Persenjataan Amerika dapat membunuh orang, namun tidak dapat menyelamatkan rakyat Amerika dari terbunuh." (cnn/m11)






        
Ke atas    Balik Menu Utama    Tarikh artikal diterbitkan : 2 Oktober 2001

Diterbitkan oleh : Lajnah Penerangan dan Dakwah DPP Kawasan Dungun, Terengganu
Laman Web : http://clik.to/tranung dan Email : tranung2000@yahoo.com