JENTAYU YANG LUKA & SUDARA ANWAR IBRAHIM

JENTAYU YANG LUKA
(Untuk Wan Azizah)

Tiba-tiba dia bangkit
Dengan kelembutan yang tetap sopan
Berdiri di barisan paling hadapan
Sebagai pahlawan keadilan

Lama dulu wajahnya tersembunyi
Di belakang pemimpin berani sang suami
Mengintip dengan mata kecilnya
Segala tingkah dan senyuman pura-pura
Si pengampu yang bermuka dua
Si penyembah yang berjiwa hamba
Si pengemis segenggam laba

Dia adalah jentayu yang luka
Terbang mengepak menyonsong gumpalan awan
Mencakar menjeritkan kebebasan dan keadilan
Mencabar dunia yang semakin kejam.

SUDARA ANWAR IBRAHIM
(Selamat Hari Lahir)

Palu telah dijatuhkan
Lama sebelum tanganmu terikat ke belakang
Kau gegar aras kayangan
Kekuasaan yang mula tergoncang

Sekali tanganmu terancung ke udara
Sejuta teriakan menyambutnya
Sekali suaramu terpancar ke angkasa
Sejuta gelombang gema menyahutnya

Demi sumpah perjuangan
Demi maruah keadilan
Tabah dan gagah
Tidak pernah menyerah.

Demi sumpah perjuangan
Demi maruah keadilan
Tabah dan gagah
Tidak pernah menyerah.

Sajak terakhir Allahyaham Usman Awang

............................................
3 Disember 2001

>>Arkib Sajak @ Puisi<<